Teori peradaban dunia yang dikemukakan oleh Charles Darwin ini sangat fenomenal adanya, dengan keyakinan yang banyak dipercaya oleh banyak orang di seluruh dunia membuat teori tersebut menjadi sangat fenomenal. Di sini kita akan membahas segala hal tentang teori Darwin ini.
Dari jauh sebelum teori Darwin ini ada, manusia selalu ingin tahu asal-usul kehidupan dan asal-usul manusia itu sendiri. Jawaban sementara yang bisa didapat oleh manusia saat itu hadir dari teori yang terbagi menjadi tiga alternatif, yaitu teori penciptaan, transformasi dan teori evolusi. Dan teori evolusi inilah yang kali ini kita akan bahas.
Seperti yang sudah kita ketahui, evolusi merupakan cabang ilmu dari ilmu biologi yang memiliki banyak pengertian atau definisi bergantung pada aspek biologi yang akan kita dalami. Evolusi yang terjadi pada makhluk hidup memiliki pengertian akan perubahan yang dialami oleh makhluk hidup secara bertahap dan perlahan yang memakan waktu yang cukup lama yang pada akhirnya dapat membentuk spesies baru di dunia.
Teori biologis yang membahas tentang evolusi sudah menjadi suatu pemikiran yang dibahas dan dikaji oleh banyak manusia di dunia ini. Namun pada akhirnya, teori Darwin lah yang dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai teori evolusi pada saat itu.
Dalam teori evolusi yang dikaji oleh Darwin ini, ia menyuguhkan dua pokok yang ia bahas yaitu spesies yang hidup pada zaman sekarang berasal dari makhluk atau spesies yang hidup jauh sebelum spesies ini ada, teori pokok selanjutnya adalah evolusi yang terjadi melalui seleksi alam.
Teori evolusi yang di ditemukan oleh Charles Darwin ini memang menjadi suatu hal yang menarik untuk kita ikuti. Selain karena teori Darwin ini menerangkan tentang evolusi manusia dengan dua pokok yang fenomenal, teori Charles Darwin pun memperoleh berbagai banyak macam tanggapan terhadap apa yang dikemukakannya tersebut.
Dalam perkembangannya, teori Darwin ini banyak mendapat tanggapan-tanggapan seperti dukungan-dukungan terhadap apa yang dikemukakan oleh Darwin tersebut, tanggapan berupa pengayaan-pengayaan terhadap teori Charles Darwin untuk berkembang lebih dalam, dan juga tidak sedikit tanggapan yang menentang tentang kebenaran dari teori evolusi Charles Darwin tersebut.
Tanggapan yang datang mengenai tentangan akan kebenaran teori Darwin ini berasal dari golongan agama, dan dari golongan orang-orang yang menganut teori penciptaan dari Universal Creation.
Dengan adanya beragam macam tanggapan mengenai apa yang teori evolusi yang Darwin sampaikan itulah yang membuat teori evolusi berkembang hingga sekarang. Perkembangan teori Charles Darwin tersebut saat ini dapat kita kenal dengan sebutan “Neo Darwinian” dan “Modern Sintesis”.
Dari perkembangan dan pengayaan-pengayaan hasil pemikiran dan pendapat seputar teori evolusi Charles Drawin tersebut, maka lahirlah teori evolusi baru yang didasarkan pada hal kecepatan evolusi. Teori evolusi akan kecepatan evolusi saat ini kita kenal dengan nama teori quasi dan teori quantum.
Selain teori evolusi berdasarkan kecepatan evolusi tersebut, lahir juga teori evolusi berdasarkan dari skala produknya yaitu evolusi makro dan evolusi mikro. Serta teori evolusi berdasarkan pola dari evolusi itu sendiri yaitu, evolusi gradula, evolusi punctual, dan evolusi saltasi. Dan dari perkembangan-perkembangan tersebutlah yang menjadi dasar mengenai perkembangan teori Darwin dan implikasi teori tersebut terhadap cara pandang kita sebagai makhluk hidup dan alam semesta kita.
Perkembangan Teori Evolusi Darwin
Perkembangan dari teori Darwin ini banyak di pengaruhi oleh pemikiran-pemikiran para ahli. Pemikiran-pemikiran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- Seorang ahli yang mengadakan ekspedisi ke laut Galapagos berpendapat bahwa bentuk paruh burung Finch ditemukan berbeda di setiap spesiesnya dikarenakan jenis makanan yang dikonsumsi oleh burung-burung tersebut,
- Pada tahun 1830, Geolog Charles Lyell menyatakan bahwa batuan-batuan yang ada di bumi mengalami perubahan di setiap waktunya, dan hal tersebut dijadikan suatu pernyataan oleh Darwin bahwa perubahan yang dialami oleh batuan-batuan di bumi tersebut mempengaruhi juga pada makhluk hidup, hal yang diungkapkan oleh Darwin tersebut juga didasarkan pada penyelidikan yang dilakukan pada fosil.
- Seorang ekonom yang bernama Malthus juga berpendapat bahwa adanya kecenderungan ketidakseimbangan antara kenaikan jumlah penduduk dan kenaikan produksi pangan. Ia menerangkan bahwa kenaikan penduduk lebih cepat dibandingkan kenaikan produksi pangan sehingga menyebabkan persaingan untuk mendapatkan kebutuhan pangan pada masing-masing penduduk tersebut. Sehingga hal ini dijadikan Darwin sebagai perbandingan dalam pemikirannya tentang seleksi alam yang ia bandingkan pada para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
- Selain pemikiran-pemikiran di atas yang telah diuraikan sebelumnya, perkembangan teori Darwin ini juga diambil dari beberapa pendapat ahli seperti Geoffroy pada 1829, Grant pada 1826, Freke pada 1851, dan Rafinisque pada1836.
Dari pemikiran-pemikiran para ahli yang membantu ia dalam perkembangan teorinya tersebut, pada 1858 Charles Drawin memublikasikan teori-teori dari hasil pemikirannya tersebut yang bertajuk “The Origin” yang memuat dua teori utamanya. Berikut adalah teori Darwin yang dipublikasikan pada “The Origin”:
- Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lalu atau lampau yang hidup dari zaman sebelumnya.
- Evolusi-evolusi yang terjadi di alam semesta ini terjadi melalui seleksi alam.
Dari hasil pemikiran akan teori-teorinya tersebut, Charles Darwin menyatakan bahwa terjadinya evolusi di alam semesta ini disebabkan oleh seleksi alam.
Implikasi Teori Evolusi Darwin
1. Asal-usul Spesies
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, teori Darwin mengenai evolusi yang pertama dibahas adalah tentang asal-usul makhluk hidup. Dalam teorinya, Darwin mengemukakan bahwa spesies yang hidup saat ini merupakan spesies yang berasal dari spesies yang hidup di masa lalu.
Dengan kata lain, teori Darwin ini menjelaskan bahwa semua spesies yang merupakan makhluk hidup di dunia ini berasal dari nenek moyang yang sama. Dengan teorinya tersebut, Darwin menyadari bahwa akan banyak tanggapan yang bertentangan dengan teorinya tersebut. Sehingga ia memprediksikan pertentangan yang muncul terhadap teorinya tersebut menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Kelompok yang menentang teori Darwin ini berpendapat bahwa teori evolusi yang Darwin kemukakan tersebut tidak cukup buktinya secara ilmiah,
- Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tanggapan penentangan teori Darwin ini berasal dari kelompok penciptaan yaitu Universal Union yang berpendapat bahwa makhluk hidup yang ada saat ini diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan tujuannya masing-masing,
- Kelompok terakhir yang menentang teori Darwin ini ialah kelompok penganut filsafat idealist yang berpendapat bahwa setiap makhluk hidup yang dalam hal ini ialah spesies sejatinya tidak berubah dalam perkembangannya.
Dari penentangan-penentangan dari beberapa kelompok tersebut terhadap teori evolusinya tersebut, Charles Darwin memiliki jawabannya tersendiri. Menurut Darwin penentangan dari kelompok yang mengatakan teorinya tersebut tidak cukup ilmiah itu tidak mendasar.
Pasalnya dengan penjelasan tentang homologi dan unity of types yang berhubungan dengan nenek moyang tersebut, merupakan pembuktian yang cukup ilmiah menurut Darwin tersebut.
Sedangkan pertentangan yang datang dari kelompok idealist tersebut, Darwin berpendapat bahwa hal tersebutlah yang tidak ilmiah. Dari pendapat dan pemikiran-pemikiran yang lahir dari seorang Charles Darwin ini, dapat di -katakan bahwa ia merupakan penganut paham matrealisme.
2. Seleksi Alam
Dari teori-teori yang Charles Darwin kemukakan di atas bahwa teori seleksi alamlah yang menjadi faktor utama dalam evolusi yang terjadi di alam semesta ini. Dari prinsip Malthus yang berpendapat bahwa kenaikan pertumbuhan penduduk lebih tinggi dari pada kenaikan produksi pangan sehingga mengakibatkan persaingan untuk mempertahankan hidup.
Darwin bersama Wallance menyimpulkan bahwa sebagian spesies atau makhluk hidup akan bertahan hidup dalam persaingan untuk mempertahankan hidupnya, sedangkan spesies yang tidak bisa bersaing dan mempertahankan hidup akan tereliminasi atau musnah.
Dalam kondisi seleksi alam tersebut, semua makhluk hidup atau spesies dapat bertahan hidup dalam populasi yang berkurang. Makhluk hidup atau spesies yang dapat bertahan hidup tidak harus selalu yang paling kuat atau agresif. Melainkan makhluk hidup yang bisa bertahan adalah makhluk yang bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ada sehingga dapat tetap bertahan dan menghasilkan keturunan.
Demikianlah pembahasan mengenai teori Darwin yang telah di sampaikan. Sejatinya teori-teori yang telah dibuat dan dibahas oleh para ahli tersebut merupakan hasil dari pemikiran-pemikiran manusia saja. Namun tetap kita hanyalah sebagai mahkluk hidup yang mempunyai keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
No comments:
Post a Comment