Ilmu matematika merupakan pelajaran
yang lebur di dalam kurikulum pendidikan setiap Negara. Memang cabang
ilmu ekstakta yang satu ini cukup penting. Dengan matematika, manusia
bisa menciptakan hidup yang jauh lebih berkualitas. Komputer sendiri
merupakan salah satu manifest nyata dari penerapan ilmu matematika.
Mengingat betapa pentingnya cabang ilmu ini, serta betapa signifikannya
pengaruh yang dibawanya, maka tak heran jika matematikan selalu masuk
golongan ilmu yang wajib untuk dipelajari. Dalam ilmu pasti tersebut,
terdapat beragam percabangan materi, salah satunya adalah Aljabar. Ia
merupakan generalisasi dari wilayah aritmatika. Aljabar, sebagai sebuah
ilmu berbicara mengenai sifat operasi dari bilangan riil, mendefiniskan
struktur cincin matematika, matematika bisang, mempelajari karakter
khusus vector dan masih banyak lagi lainnya. Aljabar merupakan bidang
ilmu yang sangat berguna. Hampir semua kita pernah mempelajarinya di
sekolah. Tapi tahukah Anda siapa tokoh penemu Aljabar ini? Dia adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi.
Berkenalan Dekat Dengan Al-Khwarizmi
Ilmuan yang satu ini dikenal juga dengan nama lain yakni Abu Abdullah Muhammad Bin Ahmad Bin Yusoff. Sementara itu, di dunia barat ia dikenal dengan sebutan antara lain Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Gorismi, Al-Karismi, dan beberapa nama dengan ejaan lainnya. Ilmuan dari dunia Arab ini memang tersohor akan kejeniusan serta kerendahan hatinya. Ia lahir di Bukhara pada kisaran tahun yang belum dipastikan. Namun, peneliti sejarah meyakini masa gemilangnya ada di tahun 780 hingga 850 Masehi. Sama seperti kelahirannya, peneliti tidak menjumpai angka pasti. Mereka memprediksi ilmuan tersebut wafat antara 220 – 230 Masehi. Di sisi lain, banyak pula ilmuan yang percaya bahwa ia meninggal di tahun 266 Hijriah atau pada tahun 850 Masehi di kota Baghdad.
Selama masa hidupnya, Khawarizmi mengabdikan hidupnya sebagai dosen sekolah kehormatan yang ada di Kota Baghdad. Sebagai seorang ilmuan, ia telah menelurkan banyak karya monumentalnya antara lain al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala yang berisi rangkuman perhitungan, pelengkapan serta peneimbangan. Buku ini merangkum dasar-dasar Al-jabar. Karya kedua beliau adalah kitab bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind atau yang dikenal dengan nama Dixit Algirizmi. Buku ini berisi pengirangan serta penjumlahan yang didasarkan pada sistem kalkulasi hindu. Buku ketiga adalah Kitab Surat Al-Ard yakni buku yang berisi rekonstruksi planetarium. Masih ada banyak lagi buku-buku lainnya yang merupakan karya terbaik dari Al-Khawarizmi. Meski demikian, dunia lebih mengenalnya sebagai tokoh penemu Aljabar.
Sebagai ilmuan yang berasal dari timur, Khawarizmi dikagumi sampai ke penjuru dunia. Bahkan kejayaannya dipercaya merupakan salah satu kekuatan timur yang paling besar. Pengakuan ini lahir dari ilmuan barat yang memang dikenal suka menyembunyikan kejayaan ilmuan muslim yang dahulu merupakan sumbu peradaban. Istimewanya, satu-satunya ilmuan timur yang mereka tidak sangkal adalah Khawarizmi, tokoh penemu Aljabar.
Berkenalan Dekat Dengan Al-Khwarizmi
Ilmuan yang satu ini dikenal juga dengan nama lain yakni Abu Abdullah Muhammad Bin Ahmad Bin Yusoff. Sementara itu, di dunia barat ia dikenal dengan sebutan antara lain Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Gorismi, Al-Karismi, dan beberapa nama dengan ejaan lainnya. Ilmuan dari dunia Arab ini memang tersohor akan kejeniusan serta kerendahan hatinya. Ia lahir di Bukhara pada kisaran tahun yang belum dipastikan. Namun, peneliti sejarah meyakini masa gemilangnya ada di tahun 780 hingga 850 Masehi. Sama seperti kelahirannya, peneliti tidak menjumpai angka pasti. Mereka memprediksi ilmuan tersebut wafat antara 220 – 230 Masehi. Di sisi lain, banyak pula ilmuan yang percaya bahwa ia meninggal di tahun 266 Hijriah atau pada tahun 850 Masehi di kota Baghdad.
Selama masa hidupnya, Khawarizmi mengabdikan hidupnya sebagai dosen sekolah kehormatan yang ada di Kota Baghdad. Sebagai seorang ilmuan, ia telah menelurkan banyak karya monumentalnya antara lain al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala yang berisi rangkuman perhitungan, pelengkapan serta peneimbangan. Buku ini merangkum dasar-dasar Al-jabar. Karya kedua beliau adalah kitab bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind atau yang dikenal dengan nama Dixit Algirizmi. Buku ini berisi pengirangan serta penjumlahan yang didasarkan pada sistem kalkulasi hindu. Buku ketiga adalah Kitab Surat Al-Ard yakni buku yang berisi rekonstruksi planetarium. Masih ada banyak lagi buku-buku lainnya yang merupakan karya terbaik dari Al-Khawarizmi. Meski demikian, dunia lebih mengenalnya sebagai tokoh penemu Aljabar.
Sebagai ilmuan yang berasal dari timur, Khawarizmi dikagumi sampai ke penjuru dunia. Bahkan kejayaannya dipercaya merupakan salah satu kekuatan timur yang paling besar. Pengakuan ini lahir dari ilmuan barat yang memang dikenal suka menyembunyikan kejayaan ilmuan muslim yang dahulu merupakan sumbu peradaban. Istimewanya, satu-satunya ilmuan timur yang mereka tidak sangkal adalah Khawarizmi, tokoh penemu Aljabar.
Post a Comment