Pernahkah
kamu mendengar kata aljabar atau kata algoritma? Dalam belajar
matematika, nanti kamu juga akan mendapati dua kata ini. Tapi, tahukah
kamu siapa penemunya? Hhmm..pasti deh ada yang menebak bahwa penemunya
berasal dari ilmuwan Barat. Padahal sebenarnya ia adalah seorang ilmuwan
muslim yang bernama Al-Khawarizmi. Siapakah sebenarnya Al-Khawarizmi
itu? Yuk kita cari tahu…
Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan pada tahun 194 H/780 M. Ketika ia masih kecil, kedua orangtuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (kalau sekarang disebut Irak). Di dunia Barat, ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lainnya.
Al-Khawarizmi dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika. oleh sebab itulah konsep ini disebut Algorism/Algoritma yang diambil dari nama belakangnya. Algoritma umumnya digunakan untuk membuat diagram alur (flowchart) dalam ilmu komputer/informatika.
Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal. Ia juga bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Selain itu ia juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Selain ahli dibidang matematika, Al-Khawatizmi juga menekuni bidang astronomi, astrologi, dan geografi. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Di bidang geografi, Al-Khawarizmi juga pernah memimpin tujuh puluh orang geografer untuk membuat peta dunia pertama pada tahun 830. Waah…hebat yah??
Al-Khawarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan teori aljabar dan hisab. Oh iya, nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal itu looh yang berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam bukunya itu diuraikan pengertian-pengertian geometris.
Ia juga menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi. Oleh karena itulah Al-Khawarizmi juga disebut sebagai Bapak Aljabar.
Al-Khawarizmi juga memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan tentang angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan oleh al-Khawarizmi. Sebelumnya para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.
Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari. Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad. Walaupun ia sudah lama meninggal, namun ilmu yang ia hasilkan masih kita gunakan sampai saat ini.
Dari berbagai sumber
Post a Comment