0

Bisakah kalian membayangkan jika di dunia ini tidak terdapat alat Rontgen? Pasti para dokter akan sangat kesulitan dalam mendiagnosa penyakit para pasiennya, apalagi jika penyakitnya merupakan penyakit dalam. Untuk dapat melihat tembus hingga ke dalam tubuh pasien, dokter membutuhkan sebuah sinar yang disebut sinar-X. Siapakah sebenarnya orang yang telah berjasa menemukan sinar-X ini? Yuk kita cari tahu..


Sinar-X pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan berkebangsaan Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgen.  Pada tahun 1901 Rontgen  menerima Penghargaan Nobel pertama dalam bidang Fisika untuk penemuannya tersebut. Rontgen dilahirkan pada tanggal 27 Maret 1845 di kota Lennep, Jerman. Di masa kecilnya, sudah terlihat bahwa Rontgen adalah seorang anak yang pandai dan tekun.

Rontgen memperoleh gelar doktor pada tahun 1869 di Universitas Zurich, Jerman. Setelah itu Rontgen bekerja di berbagai universitas selama sembilan belas tahun. Pada tahun 1888, Rontgen diangkat menjadi mahaguru bidang Fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Pada tahun 1895 Rontgen menemukan suatu penemuan yang sangat mengguncangkan dunia ilmu pengetahuan, berupa sinar yang dapat menembus kulit, yang dinamakan sinar-X.

Penemuannya itu sebenarnya suatu kebetulan. Pada hari itu, tepatnya tanggal 8 Novembear 1895 Rontgen mengadakan percobaan di laboratoriumnya mengenai sinar Katoda. Sinar yang menuju layar ditutupnya rapat-rapat dengan karton hitam. Kemudian ketika listrik dinyalakan, Rontgen sangat heran melihat cahaya yang memijar pada layar. Dan ketika listrik dimatikan, cahaya dalam layar ikut padam. Karena penasaran, akhirnya Rontgen melakukan berbagai percobaan terhadap sinar ini. Mula-mula tangannya sendiri digunakan sebagai percobaan. Dilihatnya sinar menembus kulit sehingga tampak tulang-tulang jarinya.

Dari hasil percobaan yang dilakukannya akhirnya Rontgen mengambil kesimpulan bahwa sinar tersebut dapat menembus (menerobos) berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa. Sinar tersebut dapat menembus langsung daging, tapi berhenti pada tulang. Karena hal ini merupakan suatu yang misterius, maka sinar itu kemudian dinamakan sinar-X. Istilah sinar-X juga disebut sebagai sinar rontgen.

Kemudian sinar-X ini banyak digunakan untuk keperluan kedokteran dan bidang radioterapi, di mana sinar-X digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhan tumor. Sinar-X juga banyak digunakan diberbagai keperluan industri. Misalnya untuk mengukur tebal sesuatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Pada tahun 1923 Rontgen meninggal di Munich, Jerman dan meninggalkan seorang istri serta seorang anak angkat.

Foto: Wikipedia( LIFE)
Sumber: http://engineeringtown.com/kids/index.php/penemu/169-wilhelm-conrad-rontgen

Post a Comment

 
Top